Berita

Liputan Event Lomba Hackathon Merdeka 2.0 di Kota Pontianak

27 Oktober 2015





Setelah suksesnya acara Hackathon Merdeka di Ged. Krida Bhakti (22-23 Agustus 2015), forum IT Code4Nation bekerja sama dengan para relawan IT se-Indonesia mengadakan Hackathon Merdeka 2.0 edisi Sumpah Pemuda. Hackathon Merdeka merupakan sebuah inisiatif dari Code4Nation.org sebagai salah satu bentuk pemanfaatan teknologi informasi guna memecahkan permasalahan bangsa. Dengan data yang lebih terkini dan akurat, pemerintah diharapkan dapat mengambil kebijakan yang lebih terarah dan tepat sasaran.

Dengan bantuan dari TELKOM Indonesia sebagai sponsor utama, lokasi Hackathon Merdeka 2.0 adalah di Bandung, Medan, Toba, Tangerang, Bogor, Jogja, Surabaya, Malang, Balikpapan, Denpasar, Makassar, Maluku, Semarang, Banyumas, Belitung dan Wonosobo, Pontianak serta Bandung sebagai lokasi pusat acara di mana pembukaan dan penutupan acara Hackathon akan dilakukan. Hackathon Merdeka 2.0 dilakukan di 28 kota di seluruh Indonesia secara serentak untuk menjaring lebih banyak programmer/developer di seluruh tanah air, salah satunya di Pontianak.


Tema Hackathon kali ini adalah "masalah data kependudukan", yang dapat mengambil sasaran masalah seperti KTP, BPJS, Akta Kelahiran, Warga Miskin/Dhuafa, anak putus sekolah, anak berprestasi/berpotensi, antrian rumah sakit, pencarian kerja dan pengangguran, dsb. Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Hackathon adalah inisiatif yang sangat beliau apresiasi karena menunjukkan sinergi yang baik antara Pemerintah, Komunitas IT dan industri startups. Presiden Joko Widodo telah menunjukkan dukungan bagi para pemenang Hackathon Merdeka 1.0 dengan mengintegrasikan aplikasi para pemenang dengan kementerian-kementerian yang relevan.

Acara ini diharapkan menjadi titik awal dimana masyarakat (komunitas TI) dapat berkontribusi lebih banyak untuk negeri, dan dimana pemerintahan Jokowi-JK dapat lebih mewujudkan demokrasi dengan mengajak masyarakat bersama-sama memecahkan permasalahan bangsa. Ini adalah salah satu usaha bentuk usaha pemerintah Jokowi-JK untuk melibatkan publik dalam pembangunan.

Sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, acara ini adalah salah satu acara hackathon pertama di dunia yang didukung langsung oleh pemerintah nasional. Komitmen pemerintah Indonesia dalam berdemokrasi melalui partisipasi publik dalam TI dapat menjadi contoh bagi negara-negara lainnya di dunia. Hackathon Merdeka 2.0 ini juga berpotensi menjadi Hackathon terbesar di dunia dengan 1700 peserta.


Sebanyak 3 tim berkompetisi pada Hackaton Merdeka 2.0 di Pontianak ini. Mereka dituntut untuk menciptakan aplikasi dalam waktu 36 jam. Tim dari Teknik Informatika UNTAN membuat aplikasi bernama "Sekolah Lagi", Tim dari X-Coder (Melawi) membuat aplikasi Penyedia data statistik, dan Tim segfault membuat aplikasi "calok".

Tim Teknik Informatika UNTAN akhirnya keluar sebagai pemenang Hackaton Merdeka 2.0 di Pontianak setelah mendapat apresiasi dari para juri. Aplikasi tersebut dibuat untuk menjadi wadah masyarakat guna meningkatkan taraf pendidikan.


Selama ini Dinas Pendidikan menyatakan meningkatkan taraf pendidikan namun tidak memiliki data yang riil. Oleh karena itu, Sekolah Lagi yang dibuat berbasis Web dan Android ini dapat mengumpulkan data berbasis pergerakan sosial. Data didapat dari masyarakat yang melaporkan. Contoh, anggota masyarakat menemukan tetangga atau kenalan yang tidak bersekolah. Kemudian, melaporkan data yang dimiliki melalui aplikasi di Android. Lalu, data tersebut diterima di kecamatan untuk diproses dan dilaporkan secara lanjutan ke Dinas pendidikan terkait.




Top
Top