Cerita Kota

Pendapatan UMKM di Pontianak Creative Festival Tembus 1 Juta per Hari

1 November 2025

85 views

Kontributor :
Katekuchan
@arasyahh.a
Kontributor :
Katekuchan
@arasyahh.a

CERITA KOTA | Sepekan berarti bagi para pelaku UMKM yang turut meramaikan Pontianak Creative Festival (PCF) 2025) di Jalan Diponegoro, Pontianak. Selama tujuh hari penuh, mereka berjualan, juga berinteraksi, belajar, dan menambah pengalaman di tengah suasana festival yang ramai oleh pengunjung.

Di antara deretan tenda kuliner yang berjajar rapi, tampak Amri, pemilik BOLUBI, sibuk melayani pembeli yang terus berdatangan. 

Pria kelahiran 1991 itu mulai membuka usahanya sejak hari pertama festival, tepat pada 26 Oktober 2025. Dengan jam buka mulai pukul 4 sore hingga setengah 11 malam, Amri mampu memperoleh pendapatan sekitar Rp700.000 hingga Rp1.000.000 per hari.

“Kalau ramai, ya bisa tembus sejuta,” ujarnya sambil tersenyum. 

Ia mengaku menyewa tempat seharga Rp750.000 per minggu, harga yang menurutnya masih terjangkau untuk lokasi strategis di area festival. 

“Murah, Bang, soalnya di ujung. Kalau tengah, beda harga lagi,” tambahnya.

Usaha BOLUBI (Bola Ubi) miliknya menawarkan camilan manis berbentuk bulat dengan isian cokelat lembut di dalamnya. Satu porsi bola ubi dijual seharga Rp15.000, harga yang tergolong terjangkau bagi pengunjung festival.

Tak jauh dari tenda Amri, ada Bang May, pemilik Roti Canai Ikhwan, yang membawa cita rasa khas Malaysia ke tengah festival. Ia menjual menu seperti roti canai dan mi khas Malaysia, dengan harga seporsi Rp15.000. Biasanya, ia hanya berjualan seminggu sekali di GOR Sugiono, namun kali ini memilih ikut festival karena peluangnya lebih besar.

“Di sini sewanya dua meter Rp900 ribu. Murah menurut saya karena pendapatan sehari di sini bisa sejuta,” katanya.

Kisah Amri dan Bang May hanyalah dua dari sekian banyak pelaku UMKM yang memanfaatkan momentum PCF untuk memperluas pasar dan memperkenalkan produk lokal mereka kepada masyarakat. Semangat mereka menggambarkan betapa besar potensi ekonomi kreatif yang tumbuh di Kota Pontianak.

Pontianak Creative Festival 2025 berlangsung selama sepekan, dari 26 Oktober hingga 1 November 2025, menghadirkan ratusan pelaku UMKM, komunitas seni, dan pelaku ekonomi kreatif. Setiap malam, Jalan Diponegoro berubah menjadi ruang terbuka penuh warna: lampu-lampu hias berkelap-kelip, musik mengalun dari panggung, dan aroma kuliner khas kota menguar di udara.

Bagi masyarakat, festival ini menjadi tempat berkumpul dan menikmati hiburan; bagi para pelaku UMKM, inilah kesempatan emas untuk memperluas jaringan dan meningkatkan pendapatan.
Amri mengaku kegiatan seperti ini sangat membantu usahanya. 

“Kalau ada event kayak gini, penjualan jadi lebih lancar. Orang lebih banyak tahu produk kita,” ujarnya. 

Ia pun menambahkan bahwa di luar festival, ia jarang berjualan. 

“Biasanya saya buka kalau ada event aja. Soalnya ramai, dan bisa ketemu langsung pembeli, kasih tahu bahan dan proses buatnya,” jelasnya.

Bagi para pelaku usaha seperti Amri, Pontianak Creative Festival bukan sekadar tempat berjualan, tapi juga ajang memperluas pengalaman dan memperkenalkan produk lokal ke masyarakat yang lebih luas. (*)




Top