Komitmen Pontianak Menuju Kota dengan Infrastruktur Hijau
Menuju Kota Berkelanjutan: Upaya Pontianak Mewujudkan Manajemen Wilayah Perkotaan Melalui Infrastruktur Hijau CERITA KOTA | Di era modern ini, isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan menjadi perhatian utama di berbagai daerah. Pertumbuhan pesat di wilayah perkotaan tidak dipungkiri juga membawa berbagai tantangan, seperti polusi udara, banjir, bahkan krisis air. Infrastruktur hijau hadir sebagai solusi cerdas untuk menjawab tantangan tersebut. Konsep ini menawarkan pendekatan pembangunan yang ramah lingkungan dengan mengintegrasikan elemen-elemen alami ke dalam infrastruktur kota. Dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Pontianak 2025-2045, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak tetap memperhatikan keseimbangan, keserasian dan keselarasan antara kepentingan Kota Pontianak dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) serta pemerintah pusat. Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menyatakan, indikator sasaran visi disusun dengan supervisi dari Pemprov Kalbar untuk memastikan keselarasan tolok ukur dan target capaian tingkat kota dengan tingkat provinsi serta mengacu pada target capaian nasional. “Sedangkan arah kebijakan, sasaran pokok dan indikator utama Kota Pontianak diformulasikan dengan mengacu pada Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), dengan tetap mempertimbangkan batasan kewenangan dan peran yang dimiliki pemerintah daerah,” ujar Ani Sofian, usai menyampaikan jawaban atas pandangan umum Fraksi-fraksi DPRD Kota Pontianak terhadap Raperda RPJPD Kota Pontianak 2025-2045 di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Pontianak, Rabu (17/7/2024). Dalam RPJPD Kota Pontianak 2025-2045 juga telah diidentifikasi permasalahan dan isu strategis tingkat kota, regional, nasional maupun global. Ani memaparkan langkah dalam menangani permasalahan banjir atau genangan dan transportasi publik, yakni mewujudkan manajemen wilayah perkotaan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan melalui penyediaan infrastruktur hijau. “Upaya-upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut seperti penyediaan drainase dengan kapasitas yang memadai, peningkatan ruang terbuka hijau sebagai daerah resapan, transportasi umum yang terintegrasi dan konektivitas wilayah, sekaligus mengurangi kemacetan,” sebutnya. 
Dia juga menyebut beberapa isu seperti perubahan iklim dan lingkungan hidup, pembangunan ekonomi berkelanjutan, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, urbanisasi dan pemgembangan wilayah, tata kelola pemerintahan, ketahanan pangan dan energi serta terkait perlindungan dan perkembangan sosial budaya masyarakat. “Keseluruhannya telah diidentifikasi pada RPJPD Kota Pontianak tahun 2025-2045 sehingga dapat dicari akar permasalahan dan gambaran solusi pemecahan masalahnya,” ungkap Ani Sofian. Dalam penyusunan RPJPD Kota Pontianak, terdapat beberapa permasalahan dan isu strategis Kota Pontianak yang menjadi fokus. Di antaranya, adaptasi perubahan iklim, penyediaan drainase dengan kapasitas yang memadai, penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar, penegakan peraturan daerah, transportasi umum yang terintegrasi, konektivitas wilayah sekaligus mengurangi kemacetan, penyediaan air bersih layak minum, penyediaan sarana dan prasarana serta utilitas yang memadai. Selain itu, Pemkot Pontianak juga akan berfokus untuk mewujudkan sanitasi yang layak dan aman, ekonomi sirkuler, ketaatan pemanfaatan ruang terhadap RTRW serta peningkatan kualitas SDM aparatur. Penerapan infrastruktur hijau menunjukkan bahwa solusi berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk wilayah perkotaan adalah hal yang mungkin dan dapat direalisasikan. Dengan terus mengembangkan dan memperluas penerapan infrastruktur hijau, diharapkan Pontianak menjadi kota yang lebih ramah dan lebih layak untuk generasi mendatang. (*) Referensi: pontianak.go.id Samehadaku Anime Sub Indo
|