Melihat Cara Warga Tambelan Sampit Rayakan Hari Jadi ke-253 Pontianak
29 Oktober 2024 |
233 views |
CERITA KOTA | Semangat kebersamaan membara di Kelurahan Tambelan Sampit, Kecamatan Pontianak Timur. Perayaan Hari Jadi ke-253 Pontianak di kampung ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momen istimewa yang memupuk rasa persaudaraan melalui gotong-royong warga. Mereka menggelar makan beseprah di sepanjang gang. Sedikitnya 500 warga ambil bagian dalama acara yang digelar Sabtu (26/10/2024) malam tersebut. Kegiatan ini diinisiasi oleh Pemuda-Pemudi Tambelan Sampit dan berhasil menyatukan berbagai elemen masyarakat tanpa memandang usia atau latar belakang. Ketua Panitia, Akhmad Aspari menjelaskan bahwa perayaan ini telah berlangsung setiap tahun sejak 2017. Ia menekankan bahwa kesuksesan kegiatan lahir dari kontribusi kolektif warga. “Kita lakukan dengan iuran warga dan dapur umum serta bantuan dari berbagai pihak. Ada juga yang membuat masakan sendiri. Antusiasme warga, MasyaAllah, luar biasa,” ujarnya penuh semangat. Gotong-royong menjadi roh utama dalam pelaksanaan acara ini. Persiapan melibatkan seluruh warga, dari yang muda hingga tua. Kebersamaan ini bukan hanya terlihat dalam urusan masak-memasak, tetapi juga dalam berbagai bentuk bantuan, mulai dari pengaturan tempat hingga koordinasi acara. 
Sistem dapur umum yang diterapkan memungkinkan warga menyumbangkan makanan atau tenaga, menciptakan harmoni dalam kesibukan bersama. Tradisi makan beseprah ini merupakan sebuah tradisi Melayu yang mengandung makna filosofis mendalam. Akhmad juga berharap semangat kebersamaan ini tetap hidup dan diwariskan ke generasi mendatang. Ia menginginkan agar tradisi seperti ini tidak memudar, melainkan terus tumbuh sebagai bagian dari identitas warga Kampung Tambelan. “Saya harap budaya seperti ini tidak hilang, bahkan harus diteruskan oleh generasi selanjutnya,” tuturnya. Dalam makan beseprah, semua orang duduk sejajar di atas tikar, makan dari hidangan yang disajikan bersama di tengah. Hal ini menggambarkan semangat egalitarianisme—tidak ada sekat antara tua dan muda, miskin atau kaya. 
“Makan beseprah ini bukan sekadar makan bersama, tetapi simbol kebersamaan dan kesetaraan. Ini yang membuat semua warga merasa akrab, meski mungkin dalam keseharian jarang bertemu,” ungkap Irfana Diah Faryuni, salah satu warga yang turut merasakan kebahagiaan dalam kegiatan ini. Menurutnya, acara ini menjadi kesempatan langka bagi warga untuk berkumpul dan mempererat tali silaturahmi. “Rasanya bahagia benar, apalagi hanya terjadi setahun sekali. Semua warga bisa berkumpul, makan bersama, dan saling mengakrabkan,” tambahnya. Terletak di tepi Sungai Kapuas, Kampung Tambelan memiliki nilai historis dan budaya yang kuat. Keberadaan sungai sebagai bagian penting dalam kehidupan sehari-hari warganya semakin memperkaya makna perayaan ini. Sungai bukan hanya sumber kehidupan, tetapi juga simbol aliran kebersamaan dan kontinuitas tradisi yang terus dijaga. Perayaan Hari Jadi Kota Pontianak di Kampung Tambelan mencerminkan bahwa kebersamaan adalah kekuatan terbesar masyarakat. Gotong-royong bukan hanya menjadi cara untuk menyelenggarakan sebuah acara, tetapi juga menjadi cerminan nilai luhur yang diwariskan turun-temurun. Melalui makan beseprah, warga tidak hanya berbagi makanan, tetapi juga cerita, kebahagiaan, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik. Dengan inisiatif dari para pemuda dan dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat, perayaan ini berhasil menjadi simbol persatuan dan identitas warga. Di tengah arus modernisasi, Kampung Tambelan tetap teguh menjaga nilai-nilai tradisi, menjadikan perayaan ini bukan hanya sekadar seremoni tahunan, tetapi juga bagian dari perjalanan kebudayaan Pontianak yang terus mengalir seperti aliran Sungai Kapuas. (*) Ikuti terus cerita Pontinesia, dari Pontianak makin tahu Indonesia! Foto: @maulidimurni
|