Melihat Laboratorium Artistik sebagai Ruang Pengayaan Pengetahuan
15 September 2024 |
112 views |
OPENLAB: “Mengairi Sekitar, Memaknai Sekumpulan” Susur Tukar X Gulung Galur CERITA KOTA | Aktivitas kesenian di kota Pontianak kembali terselenggara. Kali ini, kegiatan dihelat di Jl. Purnama 1, Lantai 2 Pasar Tradisional Purnama, dengan format laboratorium penciptaan karya. Mengajak kita untuk melihat kembali apa yang seringkali luput dalam konstruksi logika daratan sebagai masyarakat kepulauan, dan menantang peran seni, serta mengurai definisi tentang nilai-nilai kultural yang diyakini oleh masyarakat. Lalu, peran apa yang dapat dimainkan seniman dalam imajinasi “kelokalan” sebagai sebuah metode artistik? OPENLAB: "Mengairi Sekitar, Memaknai Sekumpulan", adalah laboratorium artistik yang dirancang sebagai ruang pengayaan pengetahuan untuk bertukar dan merespons ide, mengupas pertanyaan—pernyataan gagasan tentang temuan, dan persepsi perkembangan waktu melalui temuan objek, fabrikasi, instalasi, gambar, dan audio visual, serta melihat proses kreatif seniman selama masa tinggalnya di Pontianak. Karya seni partisipatif ini adalah manifestasi dialog dengan berbagai entitas di berbagai waktu dan tempat, dengan menavigasikan lanskap ke empat bagian wilayah perkampungan sungai yaitu; Kampung Kuantan Laut, Kampung Kamboja, Kampung Dalam Bugis, dan Kampung Banjar Serasan sebagai upaya merefleksikan dan membangun kembali kesadaran kolektif akan pentingnya posisi air sebagai sumber kehidupan.
Metodologi penelitian mereka memadukan respons intuitif terhadap suatu situs dengan eksplorasi konseptual atas temuan-temuan, dan pengalaman selama menjalani residensi di Pontianak. Dengan cermatnya mengartikulasikan dan menggunakan komunikasi lintas budaya dalam berinteraksi sebagai cara mereka mengekspresikan kondisi kontemporer yang mereka alami. Sebagai seniman residensi, M. Riduwan & Ajustin, Gulung Tukar (Tulungagung), Susur Galur (Pontianak), dan kolaborator yang terlibat saling silang mendukung produksi karya ini dalam menginterpretasikan pendekatan praktik kolektif dengan menarasikan kekuatan, dinamika kekuasaan, nilai-nilai spiritual dan budaya, serta ikatan sosial yang menandai kehidupan warga yang ada di sekitar kawasan Sungai Kapuas. Memposisikan diri sebagai warga dan menjadi bagian dari laku hidup masyarakat, kedua seniman residensi Baku Konek melebur dalam kebudayaan setempat untuk berinteraksi, terhubung, memahami, memiliki keterlibatan pada ruang sosial demi “memaknai sekumpulan” dan mengembangkan praktik artistiknya. Mendorong pula publik yang hadir untuk menyadari bahwa karya seni bukan sekadar ruang untuk "pameran" keindahan saja, tetapi tempat untuk berbagi kemungkinan, tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini dan mengkomunikasikannya melalui seni.
Kegiatan ini terselenggara dan bekerjasama dengan ruangrupa, Jakarta dan Direktorat Pembina Tenaga dan Lembaga Kebudayaaan (PTLK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. OPENLAB masih berlangsung hingga Selasa, 17 september 2024 pada pukul 19.00 - 22.00 WIB dan setiap hari selama kegiatan tersebut, publik dapat berinteraksi dengan karya seni yang ditampilkan sebagai wahana ekspresi, edukasi dan berbagi informasi seputar cerita-cerita yang ada di kawasan perkampungan di tepi Sungai Kapuas. (*) Ikuti terus cerita Pontinesia, dari Pontianak makin tahu Indonesia!
|
|