Nyala Bara di Tembok Kita
9 September 2024 |
109 views |
CERITA KOTA | Tujuh seniman grafiti menyalakan bara di tembok Gang Sukajaya, Jalan Putri Daranante, Pontianak, 7-8 September 2024. Mereka membawa pohon kering, perdu kerdil, api, dan merah padam dari pedalaman Kalimantan. Mereka membawa nama, yang mungkin akan dilupakan. Ketujuh seniman itu adalah Gapz @gapzone_, Sias @izhar_yudha10, Lesco @lessconfident, Klifer @klifer_, Tubes @tubes_31, PNSLRSK @pensilrusak, dan Masjek @desainerpemalu. Mereka merupakan tujuh dari 1.400 seniman grafiti lima negara meliputi Indonesia, Taiwan, Vietnam, Singapura dan Filipina.
Total para seniman mewarnai 100 dinding, dalam King Royal Pride 2024. Sebuah festival grafiti internasional yang memecahkan Rekor MURI, sebagai pelukisan grafiti serentak di lokasi terbanyak. Bara yang mereka bawa berasal dari kerakusan membabat hutan. Paru-paru yang bolong karena ketamakan. Menyingkirkan yang dekat, melukai yang jauh. "Padahal lahan itu dipakai untuk memenuhi kebutuhan dan berpenghasilan, tapi saat ini malah rakyat kecilnya ditindas, termasuk hutan adat," kata perwakilan seniman, Indra Lesco.
Isu lingkungan ini bukan yang pertama kali seniman grafiti Pontianak suarakan. Pada King Royal Pride 2022, mereka turut membawa kehidupan malam hutan lengkap dengan keragaman flora dan faunanya ke tembok di Jalan Uray Bawadi. Walau kegiatan serupa sudah jarang dilakukan, King Royal Pride berhasil membawa nyala seni mereka untuk kembali bersama. “Terima kasih Diton King yang sudah support dan bisa kumpulkan teman-teman lagi seperti sekarang,” ungkapnya.
King Royal Pride kali ini berhasil mengembalikan semangat ketujuh seniman grafiti untuk kembali. Sebagian besar mereka malah tak berdomisili di Pontianak. Namun komunikasi tetap dijalin dan berusaha menyempatkan waktu untuk melukis bersama. Terlebih, perayaan kali ini cukup menantang. Mereka telah menentukan konsep, ketika suplai kaleng-kaleng cat semprot belum datang. Diton King sebagai sponsor, memang sengaja mengirim logistik tersebut secara acak. Intuisi dan kreativitas senimanlah yang menghidupkannya. Festival Graffiti Internasional IV: King Royal Pride 2024 telah memasuki tahun keempat dan hadir dengan tema "Merayakan Kejayaan Seni Graffiti Indonesia di Panggung Dunia".
Dimulai pada masa pandemi Covid-19 di tahun 2021, King Royal Pride membangun kembali seni urban dengan melibatkan UMKM toko-toko graffiti di seluruh negeri. Seiring berjalannya waktu, festival itu menjadi ajang populer bagi seniman grafiti dan street art. Tidak hanya di kawasan ASEAN, tetapi juga Amerika Serikat, Amerika Selatan, Eropa, Tiongkok, hingga Rusia. (*) Ikuti terus cerita Pontinesia, dari Pontianak makin tahu Indonesia! Foto: @firman.hernadi
|