Semangat Warna-Warni, Ungkapan Hari Jadi
CERITA KOTA | Taman Alun Kapuas dipenuhi tawa dan gerakan Jepin yang berpadu harmonis, Minggu (26/10/2025) pagi. Di antara ribuan warga yang menari, kelompok dari IGRA (Ikatan Guru Raudatul Akmal) PC Sungai Kakap, tampak bersinar. Dua belas guru berjiwa muda ini datang dari Sungai Rengas, membawa semangat dan warna-warni budaya Melayu yang mewarnai setiap gerakan mereka. Baju lilak, pink, dan corak cerah berpadu, dibuat sendiri, mencerminkan kebersamaan dan kreativitas mereka. Setiap langkah mereka bukan hanya tarian, tetapi perayaan kegembiraan, persahabatan, dan rasa cinta terhadap kota. Dari persiapan pagi buta hingga tawa yang mengiringi setiap gerakan, energi mereka menular bagi siapa saja yang melihat. “Kami datang untuk merayakan, bersenang-senang, dan menunjukkan kebersamaan,” kata Anggrani Ulan Awliya, salah satu anggota kelompok. Semangatnya terasa dalam setiap gerakan dan senyum yang mereka bagikan. Ribuan warga mengikuti Jepin massal, dari anak-anak hingga orang dewasa, semua larut dalam keceriaan yang sama. Perayaan ini bukan hanya hiburan, tetapi simbol identitas budaya, kreativitas, dan kebersamaan masyarakat Pontianak. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menambahkan, “Kemeriahan ini mencerminkan karakter masyarakat Pontianak yang guyub, terbuka terhadap perkembangan zaman, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Melayu.” Hari ini, Pontianak bersinar dengan gerakan dan warna, juga semangat warganya. Mereka membuktikan bahwa kebersamaan, kreativitas, dan kegembiraan bisa menyalakan setiap sudut kota, menjadikan Hari Jadi lebih dari sekadar tanggal di kalender, melainkan sebuah perayaan jiwa. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengungkapkan, pemerintah kota tengah menyiapkan perayaan yang lebih menarik dan penuh kejutan untuk Hari Jadi ke-254 tahun depan. Konsep perayaan itu diharapkan dapat menjadi wadah untuk menumbuhkan kreativitas serta inovasi di lingkungan organisasi perangkat daerah. “Kemeriahan ini mencerminkan karakter masyarakat Pontianak yang guyub dan terbuka terhadap perkembangan zaman, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Melayu,” ujarnya usai berjepin massal didampingi Ketua TP PKK Kota Pontianak Yanieta Arbiastutie. 
Edi menuturkan, setiap kegiatan yang diselenggarakan tidak hanya bersifat hiburan, melainkan juga memiliki nilai edukatif dan ekonomis. Melalui Pontianak Expo International Exhibition, misalnya, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat memperluas pasar dan memperkenalkan produk lokal kepada masyarakat maupun wisatawan. “Pemerintah kota terus berupaya memberikan ruang bagi pelaku kreatif untuk berinovasi dan menampilkan karya terbaiknya. Kegiatan seperti ini menjadi sarana promosi sekaligus wadah bagi ide-ide baru yang dapat mendukung kemajuan ekonomi daerah,” katanya. Edi juga menegaskan, perayaan di tahun depan akan melibatkan seluruh organisasi perangkat daerah agar mampu memunculkan gagasan segar dan inovatif. “Kami ingin setiap OPD berkontribusi menampilkan kreativitas dalam memperkuat identitas kota ini, baik melalui kegiatan seni, inovasi pelayanan publik, maupun kolaborasi dengan masyarakat,” tambahnya. Ia berharap, semangat perayaan Hari Jadi Pontianak tidak berhenti pada momentum tahunan semata, tetapi menjadi pengingat untuk terus membangun kota yang maju, hijau, dan harmonis. “Mari kita bersama-sama menjadikan Pontianak semakin layak huni, berdaya saing, dan membanggakan,” tutup Edi. Berbagai kegiatan meriah mewarnai peringatan Hari Jadi ke-254 Kota Pontianak. Mulai dari Pontianak Expo International Exhibition di Pontianak Convention Center, Festival Melayu Khatulistiwa di Taman Alun Kapuas, Pontianak Creative Festival di Jalan Diponegoro, hingga Karnaval Khatulistiwa di Jalan Ahmad Yani, serta acara lainnya yang diselenggarakan langsung oleh masyarakat di beberapa titik. (*) 
Ikuti terus cerita Pontinesia, dari Pontianak makin tahu Indonesia!
|