Dua Musim yang Selalu Menyapa Khatulistiwa
CERITA KOTA | Kawan Pontinesia, ada yang sudah terserang flu di bulan September? Atau mungkin merasakan perubahan cuaca yang cukup ekstrim hingga demam?. Pontianak, kota yang berada tepat di garis khatulistiwa, memiliki karakteristik cuaca yang panas dan lembap sepanjang tahun. Berdasarkan data Climate-Data.org, suhu di Pontianak pada bulan September 2025 relatif stabil, dengan rata-rata suhu maksimum harian berkisar antara 30,1 hingga 30,6 °C. Cuaca panasnya cukup konsisten. Jika di malam hari, suhu berkisar antara 23,5 hingga 23,8 °C. Pada awal September, rata-rata curah hujan harian mencapai sekitar 5,40 mm. Memasuki pertengahan bulan, intensitas hujan sedikit menurun menjadi 5,00 mm per hari. Namun, pada akhir September curah hujan meningkat cukup signifikan, bahkan sempat mencapai puncaknya hingga 11,19 mm per hari. Pastinya, Kawan Pontinesia sudah merasakan perubahan suhu yang cukup ekstrim, kadang kala di siang hari sangat terik dan panas dan di sore hari menuju malam dihujani angin. Siapa sangka bahwa garis khatulistiwa membawa udara panas yang naik membawa uap air dalam jumlah besar. membentuk awan hujan. Ditambah pada tanggal 21 dan 22 September, Hari Tanpa Bayangan atau titik kulminasi terjadi tepat di Pontianak. Perubahan di akhir September seakan memberi sinyal bahwa langit telah menyiapkan cerita baru dengan musim yang berbeda. Dari terik yang membakar hari hingga rintik yang menyejukkan kota. Kini, transisi musim membawa kota pada babak baru. Oktober akan menoreh kisah kelabu dan sendu, saat langit seolah meminta kita dan kota untuk memberi jeda diantara mendung yang membisu awan. Hujan akan menjadi bagian dari keseharian Kawan Pontinesia. Berdasarkan data AccuWeather, awal minggu Oktober akan disambut dengan malam hari yang kelam. Awan bergemuruh ingin membasahi kota dengan hujan petirnya. Memasuki pertengahan bulan, pola hujan diperkirakan akan semakin intens, namun suhu tetap stabil di kisaran 30–32 °C. Untuk menutup bulan, kota semakin suram. Mendung menggantung dan langit seolah tak memberi sela waktu tuk membasuh jalanan. Bisa jadi perkiraan ini juga akan menyebabkan banjir dibeberapa tempat. Sudah siapkan Kawan Pontinesia menghadapi dua musim di Kota Khatulistiwa?
|