Featured

Ini Dia Misteri Gunung Padang, Situs Megalitikum Terbesar di Asia Tenggara

26 Mei 2016



Tempat wisata Indonesia itu kaya. Selain banyak spot-spot baru, jenis wisata nya pun ada banyak. Mulai dari wisata alam, bawah air, watersport, city tour dengan banyak arsitektur kuno nya, atau peninggalan sejarah dari zaman prasejarah maupun sejarah di Indonesia. Kali ini kita akan menapaki jejak peninggalan nenek moyang Indonesia di Jawa Barat, yang menunjukkan keagungan budaya kita di masa lampau.


Ya! Ini dia Situs Gunung Padang! Situs ini masih diselimuti misteri, sehingga banyak yang menyebut Gunung Padang sebagai misteri arkeologi terbesar Indonesia abad ini. Situs Gunung Padang sendiri sampai saat ini masih diteliti, dan masih banyak misteri yang menyelimutinya. Merupakan bangunan punden berundak, situs Gunung Padang terbagi menjadi 5 teras mengerucut dan dibangun dengan batuan vulkanik alami yang berbentuk persegi panjang.

Arkeolog menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang masih menjadi misteri di Gunung Padang. Situs yang berada di perbukitan ini tingginya mencapai 220 meter, namun yang sampai sekarang sudah tergali baru seratusan meter. Bila dibandingkan dengan Borobudur yang tingginya hanya 32 m, Gunung Padang 3 kali lipat lebih tinggi. Begitu pula dengan luas nya, Borobudur memiliki luas 1,5 hektare, sedangkan gunung Padang hampir 20 kali lipat lebih luas.

Menurut para ahi purbakala Indonesia, gunung Padang juga dibangun sekitar 5200 Sebelum Masehi, lebih tua dari Piramida Giza Mesir yang dibangun 2500 Sebelum Masehi. Dua media asing yang mengulas misteri situs kuno di Gunung Padang itu adalah media Australia, Sydney Morning Herald dan media Inggris, Daily Mail. Dalam pemberitaan Kamis (2/4/2015), Daily Mail, menulis, piramida tua di Mesir berusia sekitar 5 ribu tahun. Namun, puing-puing bangunan di situs Gunung Padang usianya diperkirakan empat kali lebih tua dari piramida di Mesir.

Yang menarik dari situs purbakala Piramida Gunung Padang ini selain umurnya yang tertua di dunia adalah ditemukannya begitu banyak struktur yang terkubur dengan bahan sejenis semen yang telah digunakan sebagai bahan mortar atau-pun semacam perekat di bagian-bagian tertentu dari situs.

Dimana semua struktur bahan bangunannya terdiri dari 45 % biji besi, 41 % silika dan 14 % tanah liat. Dikatakan pula bahwa campuran ini memberikan dasar mortar yang sangat kuat dan tahan lama. Ini merupakan bukti mengejutkan dari tingkat kecanggihan teknik bangunan pada masa itu.

Sumber: http://jejakku.co/




Top
Top