Cerita Kota

Perpustakaan untuk Adik-adik Desa Jeruju Besar

26 Juni 2025

109 views

Kontributor :
Mia Islamidewi
@miaislmdw
Kontributor :
Mia Islamidewi
@miaislmdw

CERITA KOTA | Tiga tahun belakangan, Desa Jeruju Besar, Kubu Raya bukan sekadar rumah para warga. Di sana jadi titik dari perjalanan baru NPO Aku Belajar. 

Tiap akhir pekan, bergantian kakak-kakak volunteer datang membawa cerita, materi belajar, dan semangat. Beranda juga halaman Masjid Darul Ibadah jadi ruang belajar. Alasnya harapan dan antusias Adik-adik Belajar, atapnya semangat kakak-kakak Volunteer yang berbeda tiap tahunnya.

Selama itu program belajar bersama berlangsung konsisten. Silih berganti tiap tahun hadir kakak volunteer pada Sabtu dan Minggu. Bukan hanya mendampingi anak-anak Desa Jeruju Besar dalam pelajaran sekolah, tapi juga mengenali potensi diri mereka. 

Beberapa anak awalnya malu berbicara, setelahnya mereka berani tampil di depan umum dalam balutan Charity Day sekaligus drama musikal yang digelar pada 2024 lalu dan tahun ini pada akhir Mei lalu. 

Charity Day ke-3, yang digelar pada 30 Mei 2025 di Taman Budaya Pontianak, menjadi lembar terakhir kisah kebersamaan Aku Belajar dan masyarakat Desa Jeruju Besar. Acara ini dirancang bukan sekadar sebagai penutupan prorgam, tapi juga sebagai bentuk selebrasi atas apa yang telah dilalui bersama. 

Anak-anak dan seluruh penampil berdiri  penuh percaya diri membawakan drama musikal, hasil latihan berbulan-bulan yang dirangkai dalam sebuah cerita fabel.

Sama seperti tahun 2024 lalu, Charity Day kali ini juga menghadirkan penampilan tari tradisional dari Sanggar Wiyandriloka. Hadir juga kolaborasi flashmob kolosal yang dibawakan bersama siswa-siswi SMP Adicita Mulia. 

Tari, musik, dan gerak mereka jadi simbol kebersamaan. Momen ini terasa istimewa karena dibuka langsung oleh Ibu Rini Kurnia Solihat, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kubu Raya, yang langganan memberi dukungan untuk program NPO Aku Belajar. 

Dalam rangkaian acara, salah satu bagian yang paling mengharukan adalah sesi apresiasi. Satu per satu nama kakak volunteer dan project supervisor batch 12 disebutkan di panggung. 

Selain menjadi ajang perpisahan, Charity Day juga menjadi ruang untuk berbagi. Donasi yang terkumpul hari itu mencapai lebih dari delapan juta rupiah. 

Dana tersebut kini diwujudkan dalam bentuk nyata: perpustakaan mini yang dibangun di Masjid Darul Ibadah, tempat kami biasa mengajar. Kini, meski kami tak lagi hadir tiap akhir pekan, anak-anak tetap bisa belajar dan menemukan dunia baru lewat buku.

Perjalanan NPO Aku Belajar di Jeruju Besar memang telah usai, tapi rekam memori tentang hangatnya masyarakat juga antusias Adik-adik Belajar tidak akan lenyap. Tiga tahun yang penuh tantangan, tawa, dan haru telah menjadi bagian dari proses Aku Belajar. 

Cerita di Desa jeruju Besar memang sudah ditutup, tapi semoga manfaatnya tetap hidup. Dalam ruang baca di perpustakaan mini, juga semangat untuk terus belajar, tumbuh, dan bermimpi para Adik-adik Belajar. (*)

Ikuti terus cerita Pontinesia, dari Pontianak makin tahu Indonesia!




Top