Merayakan Kesederhanaan dalam Dekap Hangat Pasar Rakjat
CERITA KOTA | Jalan Suhada memancarkan kehangatan di awal November. Toko Kami, kedai kopi lokal kebanggaan kota Khatulistiwa yang dikenal dengan visual warna merah ini, merayakan perjalanan di tahun keempatnya. Sederhana, namun mengukir kesan bagi #TemanKami, tim dan pelanggan setianya. Berlangsung selama dua hari, Toko Kami menghiasi akhir pekan pertama November dengan beberapa rangkaian, salah satunya adalah “Pasar Rakjat”. Sepuluh stand berjejer rapi di area tepi Tokam Suhada, mempersiapkan barang dan senyuman hangat menyambut pelanggan yang berkunjung. Makanan berat dan manisan penutup, pakaian dan tas daur ulang, hingga ke aksesoris dan printilan hobi para kolektor menyapa pengunjung pasar. Ketika sore datang, setiap pelaku usaha di pasar sederhana itu mulai mempersiapkan dagangan mereka. Satu diantaranya adalah Ainul Mahmuda, seorang crafter sekaligus pemilik dari usaha aksesori Artbyainvls. Ia menjual aksesoris-aksesoris lucu yang juga menawarkan pengalaman Do-It-Yourself (DIY) bagi pembeli yang tertarik. “Aku ikut acara ini karena aku memang pelanggan tetap Toko Kami, jadi diberi tawaran untuk jadi salah satu UMKM di Pasar Rakjat,” tutur Ainul. 
Ia merintis usahanya sejak tahun 2020 melalui Instagram. Secara perlahan, Ainul mulai memperkenalkan usaha tersebut ke beberapa orang sekitar yang juga mempunyai ketertarikan di bidang seni. Berkat relasi ke sesame pegiat seni, di lapaknya juga terdapat beberapa karya temannya yang dijual dalam bentuk stiker. Artbyainvls juga terbilang sering mengikuti kegiatan yang melibatkan UMKM. Hingga kini, bintang utama dari semua barang yang ia jual adalah printilan bag charm, yang memberikan kesempatan bagi pembeli untuk berkreasi sendiri. Ainul bersama usahanya menjadi cerminan yang selaras dengan salah satu slogan Toko Kami, yakni “Kami Bantu Lokal”. 
Salah satu kepala bar sekaligus panitia perayaan sederhana 4, Komang, menjelaskan bagaimana Pasar Rakjat menjadi wadah yang tidak hanya memasarkan UMKM lokal, tetapi juga memberikan kesempatan bagi usaha para pelanggan setia mereka. “Latar belakangnya karena kami melihat banyak loyal customer kami yang juga sebagai pelaku UMKM. Jadi, kami coba kumpulkan mulai dari pelanggan sampai kenalan dari para barista dan anak dapur kami, yang kemudian kami kurasi lagi,” jelas Komang. Layaknya kopi susu sederhana, keberadaan Pasar Rakjat di perayaan Toko Kami kali ini juga memiliki konsep yang sejalan – sederhana, namun tetap memberikan kesan hangat yang merangkul setiap #TemanKami yang berkunjung. (*) Ikuti terus cerita Pontinesia, dari Pontianak makin tahu Indonesia!
|