Enam Hal Menarik yang Menjadi Simbol Perayaan Imlek
27 Januari 2025 |
256 views |
HARMONI BUDAYA | Pontianak adalah rumah bagi keberagaman suku bangsa, harmonisasinya menjadikan kota Khatulistiwa ini memiliki potensi wisata budaya yang menarik. Tak terkecuali dalam tradisi perayaan masyarakat Tionghoa, seperti: Imlek, Cap Go Meh maupun sembahyang kubur (Cheng Beng atau Kuo Ciet) yang memiliki daya tarik dan nilai atraktif pariwisata. Menjelang perayaan Imlek, di berbagai sudut kota Pontianak, pusat perbelanjaan, ruang publik, cafe hingga kawasan warung kopi, telah dihiasi dengan pernak pernik Imlek. Antusiasme dalam event ini tidak hanya dari masyarakat Tionghoa saja, banyak masyarakat umum yang ikut menikmati suasana perayaan Chinese Lunar New Year atau yang lebih dikenal dengan Tahun Baru Cina. Menyambut perayaan Imlek kali ini, Pontinesia menyajikan 6 hal menarik yang menjadi simbol perayaan Imlek. Ada apa saja? 
1. Lampion Keberadaan pernak-pernik lampion menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari tradisi perayaan Imlek dan Cap Go Meh. Lampion menjadi atribut budaya yang menandai peralihan tahun dalam penanggalan Tionghoa. Menurut sejarah, diperkirakan tradisi memasang lampion sudah ada di daratan Cina sejak era Dinasti Xi Han, sekitar abad ke-3 M. Lampion mulai diidentikkan sebagai simbol perayaan Tahun Baru dalam penanggalan Tionghoa pada masa Dinasti Ming. Pendar cahaya merah dari lampion memiliki makna filosofis tersendiri. Nyala merah lampion menjadi simbol pengharapan bahwa di tahun yang akan datang diwarnai dengan keberuntungan, rezeki dan kebahagiaan. Legenda klasik juga menggambarkan lampion sebagai pengusir kekuatan jahat angkara murka yang disimbolkan dengan raksasa bernama Nian. Memasang lampion di tiap rumah juga dipercaya menghindarkan penghuninya dari ancaman kejahatan. 
2. Kue Keranjang Kue keranjang atau disebut juga sebagai Nian Gao merupakan salah satu hidangan khas dalam perayaan Imlek. Kue yang terbuat dari tepung ketan dan gula ini mempunyai tekstur yang kenyal dan lengket, menggambarkan harapan yang tidak mudah dipisahkan. Bentuk kue bulat punya makna kesatuan / padu. Filosofinya tentang harapan bahwa keluarga tetap harmonis, bersatu. Kue keranjang sering disusun tinggi atau bertingkat. Makin ke atas makin mengecil kue yang disusun. Ini memberikan makna peningkatan dalam hal rezeki atau kemakmuran. 
3. Angpao Tradisi pemberian angpao juga sangat melekat dalam perayaan Imlek. Angpao adalah bingkisan dalam amplop merah yang biasanya berisikan sejumlah uang sebagai hadiah menyambut Tahun Baru Imlek. Bagi anak-anak yang sudah menikah/berkeluarga, pemberian angpao kepada orang tua dimaknai sebagai tanda bakti. Adapun bagi anak-anak yang belum menikah, tetapi sudah berpenghasilan, pemberian angpao kepada orang tua ataupun saudara yang lebih muda adalah tanda kasih sayang antar keluarga. 
4. Jeruk Mandarin Jeruk dimaknai simbol keberuntungan dalam budaya Cina. Kata jeruk jika diucapkan dalam bahasa Mandarin terdengar mirip seperti sebutan kekayaan. Jeruk berbentuk seperti matahari memiliki makna kebahagiaan. Warna oranye buah jeruk juga dipercaya melambangkan emas. Bertukar buah jeruk atau memberikan jeruk kepada orang yang dicintai selama Imlek cara simbolis untuk mendoakan kebahagiaan dan kemakmuran seseorang. Jeruk mandarin adalah salah satu buah yang tak pernah absen dalam tradisi Imlek, dikenal sebagai simbol keberuntungan, kebahagiaan, dan kemakmuran. 
5. Yee Sang Yee sang adalah hidangan khusus untuk Tahun Baru Imlek. Makanan ini dihidangkan sebagai makanan pembuka. Yee sang atau yusheng (Hanzi: 鱼生; Pinyin: yúshēng) adalah masakan Tiochiu berupa salad ikan segar ditambah irisan halus sayuran seperti wortel dan lobak. Daging ikan yang dipakai adalah irisan ikan tuna atau ikan salmon yang sebelumnya bisa sudah direndam dalam campuran minyak wijen, minyak goreng, dan merica. Saus dibuat campuran minyak (minyak goreng dan minyak wijen) dengan tambahan saus buah prem, gula pasir, dan bubuk kayu manis. Aksara Tionghoa untuk ikan (鱼) dan berkelebihan (余) sama-sama dibaca sebagai yú. Aksara Tionghoa untuk yúshēng (鱼生) juga homofon dengan yúshēng (余升) yang berarti meningkatnya kelimpahan. Oleh karena itu, makanan ini dipercaya sebagai simbol kelimpahan dan kemakmuran bagi orang yang memakannya. Menurut tradisi, ketika diaduk dengan saus, ikan dan sayuran harus diangkat tinggi-tinggi di atas piring. Semakin tinggi yee sang terangkat, maka semakin baik pula peruntungan pada tahun yang baru. Yee sang diaduk bersama-sama oleh orang yang duduk satu meja sambil saling mengucapkan selamat tahun baru Imlek. Tradisi mengaduk yee sang dan mengangkatnya tinggi-tinggi disebut lo hei (撈起 atau 捞起). 
6. Festival Imlek dan Cap Go Meh Pontianak Kota Pontianak dan Singkawang menjadi dua kota di Kalimantan Barat yang menjadi destinasi wisata dalam perayaan Imlek. Selain karena jumlah masyarakat Tionghoa di kedua kota ini cukup banyak, festival Imlek dan Cap Go Meh menjadi event tahunan yang kehadirannya ditunggu masyarakat luas. Ini membuktikan antusias masyarakat yang tinggi. Tak heran jika Pontianak dan Singkawang dinobatkan sebagai tempat perayaan Imlek terbesar se-Asia Tenggara. Puncak dari perayaan Imlek adalah festival Cap Go Meh (Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam), yang digelar lima belas hari setelah Tahun Baru Csina. Festival ini terkenal dengan kemeriahan sekaligus memiliki makna yang dalam bagi masyarakat Tionghoa. Menariknya, pada tahun 2025 ini, festival Cap Go Meh Kota Pontianak untuk pertama kalinya masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata RI. Keberhasilan ini menyusul kesuksesan festival Cap Go Meh Kota Singkawang yang pada tahun ini merupakan kali ke-3 masuk ke dalam TOP 10 KEN. Gelaran Imlek di Kota Pontianak dimeriahkan dengan pesta kembang api serta arak-arakan tatung, naga dan barongsai. Pusat perayaan ini berada di sepanjang Jalan Gajahmada dan Jalan Diponegoro. Sebanyak 39 liong atau naga dan 12 barongsai akan meramaikan Festival Cap Go Meh Kota Pontianak. Beragam acara siap disuguhkan. 
Mari rayakan kebersamaan dan keberagaman dalam rangkaian acara spektakuler Festival Cap Go Meh Kota Pontianak 2576/2025 ✨ - 6-12 Februari 2025: Panggung Hiburan & Festival Kuliner
- 9-10 Februari 2025: Pemilihan Gege Meimei
- 10 Februari 2025: Ritual Naga Buka Mata
- 12 Februari 2025: Parade Naga Bersinar
Ikuti terus cerita Pontinesia, dari Pontianak makin tahu Indonesia!
|