Cerita Kota

Gerak Cepat Ani Sofian Kejar Penurunan Stunting Pontianak

10 Januari 2024

307 views

Kontributor :
Kristiawan Balasa
@balasajr
Kontributor :
Kristiawan Balasa
@balasajr

CERITA KOTA | Begitu mendapat amanah sebagai Penjabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian langsung bergerak menjalankan amanat. Salah satunya dalam percepatan penurunan stunting. Ia bergerilya. Berkeliling posyandu, bertemu langsung para ibu. Menyampaikan bantuan, sebuah bentuk kepedulian.

Apa yang dilakukan Penjabat Wali Kota Pontianak Ani Sofian, merupakan bagian dari kegiatan jangka pendek Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Pontianak. Semua demi menurunkan angka stunting sesuai target nasional, sebesar 14 persen.

"Jangka pendek dengan menyerahkan paket bantuan pangan yang berisi beras, susu, telur, minyak goreng, roti dan lainnya. Jangka panjang harus dengan pemantauan sejak dari calon pengantin,” tuturnya usai penyerahan bantuan pangan di Posyandu Dahlia, Kelurahan Siantan Hilir, Pontianak Utara, Rabu (10/1/2024).

Ani mendorong orang tua balita, khususnya orang tua balita stunting untuk saling menjaga dan merawat anak. Sesama orang tua harus memberikan kepedulian terhadap anak dari orang tua lainnya. Ia berharap, dengan percepatan penurunan stunting, generasi Indonesia Emas 2045 siap bersaing di tingkat global.

“Kita ingin anak-anak kita berguna bagi bangsa, negara dan agama. Semoga mereka bisa bersaing dalam dunia kerja, sudah harus pada level top management, bukan pekerja kasar saja,” katanya sebagaimana dikutip dari pontianak.go.id.

Di posyandu tersebut terdapat 98 balita binaan. Tiga di antaranya teridentifikasi stunting.

Camat Pontianak Utara Indrawan Tauhid memaparkan berbagai upaya kolaborasi dilakukan pihaknya dengan menggandeng dunia usaha serta perguruan tinggi dan pemangku kebijakan lainnya. Inovasi Pojok Stunting juga menjadi langkah mempercepat penurunan angka stunting di wilayahnya.

“Kemudian upaya dengan pemberian tambah darah dan pemantauan balita stunting serta pembinaan remaja putri. Kemudian pemeriksaan anemia dan kehamilan di sekolah-sekolah,” tutupnya. (*)




Top