Film horor Pontien yang bercerita tentang kota Pontianak, sudah melewati proses grading color dan sound. Eksekutif Produser Film Pontien, M Jimi menuturkan tanggal 4 pihaknya sudah mengirim ke XXI untuk mendapatkan Digital Cinema Package (DCP) yang nantinya akan diambil untuk penayangan preview. Preview sendiri akan dilakukan di Singkawang khusus untuk internal produksi film.
"Setelah preview, akan dinilai warna mana yang kurang cocok, musik mana yang kurang kelar, masuknya gimana. Kalau ini sudah match semua sudah cukup, kita kunci. Kita serahkan tanggal 10 ke XXI untuk dijadikan DCP umum, DCP umum ini maksudnya seluruh XXI akan mendapat rotasi penayangan film di Indonesia kita," ungkapnya.
Hasil preview inilah yang nantinya akan diputar di seluruh Indonesia yang rencananya akan tayang pada 21 April sampai 9 Mei ini di XXI. Hal ini dilakukan agar jadwal penayangan tidak bentrok dengan film luar yang akan tayang. Seperti yang kita tahu, film luar kadang mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat.
"Kita sebagai anak bangsa khusus Kalbar menggarap film ini bernuansa sejarah, bagaimana sejarah berdirinya kota Pontianak, bagaimana keakuran tiga suku besar di Pontianak seperti Dayak, Melayu dan Chinese.
Kita gabung dan rangkum persoalan-persoalan di dalam film itu, kenapa ini saya buat agar anak-anak kita tidak lupa dengan sejarah tempat bumi dipijak, langit di junjung. Maka saya sebagai eksekutif produser kekeuh agar segera tayang," ujarnya.
Ketika ditanya mengenai target penonton, dituturkannya semua eksecutif produser menargetkan sangat tinggi tetapi tergantung dengan orang-orang yang ada di bawah. Sedangkan mengenai genre sebenarnya film ini bertemakan klasik tetapi akhirnya horor karena memiliki peluang yang besar.
Berita
Kembali
