Dari Khatulistiwa Menyapa Yogyakarta
CERITA NUSANTARA | Di sebuah gang kecil nan sederhana, mimpi tentang kopi dan budaya Indonesia diseduh pertama kali. Bukan sekadar kedai, Toko Kami hadir sebagai cerita yang disajikan lewat rasa: kopi, kudapan, dan kisah tentang tanah air. Setelah mewujudkan delapan simpul cerita di kota kelahiran; Khatulistiwa, Toko Kami menyapa Yogyakarta—sebuah kota budaya yang telah lama akrab dengan harmoni antara masa lalu dan masa kini. Selatan Jawa dipilih sebagai langkah panjang pertama di tanah seberang. Lokasinya pun tak sembarang. Hanya tiga kali lemparan batu dari Tugu Jogja. Monumen ikonik simbol kota pelajar dan budaya. “Melanggengkan visi jadi jembatan budaya, maka kita mulai dari Yogjakarta," kata pendiri Toko Kami, Yudistira Nusantara.

Setiap tahun, ribuan mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia datang untuk belajar, tumbuh, dan mengenal lebih dalam. Yogyakarta juga satu dari sekian gerbang utama pariwisata nusantara. Harapannya, ketika seseorang mencicipi kopi Aceh atau kudapan dari Kupang dan Pontianak di Yogyakarta, mereka membawa pulang lebih dari sekadar rasa—mereka membawa cerita tentang Indonesia. Cerita Kami juga dikenalkan dari rupa. Ornamen bata merah yang menjadi ciri khas di cabang-cabang Khatulistiwa kembali dihadirkan; refleksi nilai arsitektur tropis yang akrab di berbagai daerah Indonesia. Di cabang Yogyakarta, sentuhannya lebih khas; lampu gantung rumah Joglo, apron barista dan etalase yang dihiasi wastra etnik. 
Kain-kain lokal ini bukan sekadar dekorasi. Ia adalah pengantar rasa ingin tahu, jendela kecil menuju budaya. Sebuah cara halus untuk membuat generasi muda mengenal kekayaan tekstil nusantara. Formula tumbuhnya pun dibuat sama dengan Khatulistiwa, namun tetap relevan. Mereka menggandeng UMKM kudapan lokal. Memenuhi perut dengan cinta dan seraya mengikrarkan diplomasi rasa. Di balik kopi dan kudapan, Toko Kami adalah ikhtiar penuh cinta dari seorang anak seniman yang tumbuh di tengah lukisan dan sentimental terhadap akar. Visinya begitu kuat: memperkenalkan budaya Indonesia di era serba pesat, menyajikannya dengan rasa yang akrab, serta tumbuh bersama mereka yang percaya pada nilai-nilai lokal. 
Yogyakarta, bersiaplah. Dari Khatulistiwa, Toko Kami hadir membawa cerita—dan secangkir kopi yang tak hanya melegakan, tapi juga mengingatkan siapa kita. Hendak ke mana hari ini? Mampirlah ke Toko Kami! (*) Baca juga: Cerita dari Kami
|