Cerita Kota

Kesatria Puaka Narga: Tokoh Hero Legenda Puaka Kalimantan Barat

7 Agustus 2024

324 views

Kontributor :
Mia Islamidewi
@miaislmdw
Kontributor :
Mia Islamidewi
@miaislmdw

CERITA KOTA | Bagaimana jadinya jika makhluk legenda turun-temurun digambarkan sebagai tokoh hero? Masyarakat Kalimantan Barat pasti akrab dengan cerita tentang puaka atau puake. Ialah Muhammad Rafli Fajar, seorang pemuda dari Sanggau, yang terinspirasi dan menciptakan karya Kesatria Puaka Narga.

Kisah ini didedikasikan untuk mendiang kedua orang tuanya, yang di masa-masa terakhir hidup mereka, dirawat dengan penuh kasih sayang oleh Rafli. Ibunya menyebut Rafli sebagai kesatria karena pengabdiannya dalam merawat dan menjaga mereka. Dari sinilah salah satu sumber semangatnya menulis cerita Kesatria Puaka Narga.

Saat ini Narga hadir dalam bentuk tokusatsu, genre yang terkenal dengan penggunaan efek khusus dan kostum karakter yang menakjubkan. 

Serial ini menjadi tokusatsu pertama di Indonesia yang mengangkat legenda makhluk mitologi Puaka, sekaligus memperkenalkan budaya Kalimantan Barat dengan cara yang unik dan menghibur.

Rafli melakukan riset langsung dengan berdiskusi bersama sejarawan juga tokoh-tokoh dari Keraton Surya Negara Sanggau.  Legenda Puaka dikenal masyarakat Kalimantan Barat sebagai naga atau buaya, makhluk mitologi penjaga Sungai Kapuas yang digambarkan sangat menyeramkan. 

Namun, Rafli bertekad mengubah perspektif ini dengan menciptakan karakter Puaka Narga sebagai seorang kesatria. Dalam bahasa Dayak, "Narga" memiliki arti besar, yang menambah kedalaman makna pada tokoh utama cerita ini.

Antus Film, rumah produksi yang juga berasal dari Sanggau, akan memproduksi serial live-action Kesatria Puaka Narga yang akan ditayangkan di YouTube. Proses syuting akan dilakukan di beberapa lokasi wisata terkenal di Kalimantan Barat seperti Riam Dait, Bukit Teletubies, dan beberapa lokasi eksotis lainnya. 

Serial ini akan menggabungkan elemen dark horror dan hero, menjanjikan pengalaman menonton yang mendebarkan dan memikat.

Kesatria Puaka Narga dibuat sedekat mungkin dengan budaya lokal. Kostum Narga terinspirasi dari mitologi Dayak dan Melayu Kalimantan, khususnya naga Puaka. 

Ilustrasi kostum ini mengacu pada Leviathan, sementara warna biru laut dipilih untuk melambangkan naga yang bersemayam di bawah air. Pilihan ini memberikan nuansa mistis dan misterius yang kuat, sejalan dengan tema cerita yang diusung.

Senjata Narga mengadopsi konsep Mandau, senjata tradisional Dayak, lengkap dengan ukiran ornamen khas suku Dayak. Desain ini tidak hanya memperkaya visual karakter, tetapi juga menambah dimensi magis dalam cerita.

Kesatria Puaka Narga merupakan sebuah cerita yang menawarkan perpaduan antara legenda lokal dan sentuhan modern. Rafli Fajar mengangkat cerita ini dari akar budaya Dayak dan Melayu Kalimantan, memberikan perspektif baru pada mitos Puaka yang biasanya menyeramkan. 

Dengan kerja sama Antus Film, serial ini tidak hanya akan menghibur tetapi juga memperkenalkan kekayaan budaya Kalimantan Barat ke panggung yang lebih luas. 

Melalui cerita ini, Rafli tidak hanya mengenang kedua orang tuanya, tetapi juga menuliskan bab baru dalam legenda Kalimantan yang mungkin akan dikenang sepanjang masa. (*)

Ikuti terus cerita Pontinesia, dari Pontianak makin tahu Indonesia!




Top