Berita

Sultan Pontianak Nobatkan Putra Mahkota Istana Kadriah

30 Oktober 2015




Tak jauh berselang dari momen Hari Jadi Kota Pontianak ke-244, Kesultanan Kadriah menyelenggarakan acara penobatan Putra Mahkota pada hari Minggu (24/10/2015) bertempat di Istana Kadriah Pontianak. Suasana Melayu Pontianak menjadi kental dalam gelaran tersebut. Sejumlah laskar Istana Kadriah tampak gagah dalam balutan pakaian lengkap telok belanga, memegang tombak berikat kain kuning, bersiap siaga di gerbang hingga halaman Istana. Para tamu-tamu yang hadir juga ikut larut dalam nuansa adat, mengenakan pakaian khas Melayu yang didominasi warna kuning dan emas.


Raja-raja se-Nusantara, sejumlah pejabat di lingkungan pemerintah kota serta tokoh masyarakat diarak bersama dari gerbang Istana menuju ruangan pendopo dan singgasana. Hamburan bereteh dan beras kuning menyambut kedatangan tamu kehormatan tersebut. Rangkaian acara penobatan dimulai dengan Sekapur Sirih Seulas Pinang dari Pangeran Bendahara, Syarif Selamat Joesoef Alkdarie. Acara kemudian dilanjutkan dengan penganugerahan gelar Dato' (tiga tokoh masyarakat) dan Tengku (tujuh tokoh masyarakat) oleh Sultan Pontianak ke VIII, Sultan Syarif Abubakar Mahmud Alkadrie. Sejumlah orang yang diangkat itu dianggap telah berjasa dalam menjaga dan membangun Kesultanan Pontianak. Selain itu, Sultan Pontianak juga menganugerahkan kepada 45 orang penerima gelar Kebangsawanan, diantaranya Syarif Mahmud Melvin Alkadrie memperoleh gelar Pangeran Ratu Seri Mahkote Maharaje, Syarif Edi Yus Abdullah Alkadrie mendapatkan gelar Pangeran Adipati Seri Negara, H Syarif Max Yusuf Alkadrie menerima gelar Pangeran Jaya.


Penobatan Putra Mahkota Istana Kadriah dimulai dengan pembacaan doa, yang dilanjutkan dengan pembacaan titah oleh Sultan Pontianak kepada Putra Mahkota di hadapan para tamu dan keluarga besar Istana Kadriah. Syarif Mahmud Melvin Alkadrie didampingi istri melafazkan sumpah akan mengemban amanah yang diberikan Sultan Pontianak. Sah sebagai putera mahkota, Sultan Pontianak menggandeng Syarif Melvin menuju teras Istana Kadriah, seraya menggandeng dan mengangkat tangan kanan Sang Putra Mahkota Kadriah.


Dalam penobatan Putra Mahkota tersebut, Sultan Pontianak didampingi istri-Ratu Laila Perdana Agung dan diiringi seluruh keluarga besar menampilkan tatanan adat budaya Melayu Pontianak dengan simbol Kesultanan Pontianak dan Istana Kadriah. Penobatan ini merupakan bagian dari amanah dari setiap kepemimpinan Sultan. Setiap Sultan hanya melakukan satu kali penobatan. Sejalan dengan tujuan tersebut, acara ini juga sebagai upaya untuk melestarikan adat dan budaya. Pontianak, Santun Beradat - Lestari Budaye.




Top
Top