Berita

Berpenduduk Heterogen, Pontianak Berhasil Menempati Urutan Kelima Kota Islami

7 Juni 2016


Maarif Institute baru-baru ini merilis Indeks Kota Islami (IKI) se-Indonesia. Dari 29 kota yang diteliti oleh institut yang berkedudukan di Jakarta itu, Kota Pontianak menempati peringkat kelima sebagai kota yang Islami. Peringkat pertama ditempati Yogyakarta, kedua Bandung, ketiga Denpasar dan Bengkulu di posisi keempat. Wali Kota Pontianak, Sutarmidji mengatakan, meskipun sebagai kota yang penduduknya heterogen, Pontianak masih ditempatkan sebagai kota yang Islami. "Sebab keempat kota yang peringkatnya di atas Pontianak, rata-rata masyarakatnya cenderung homogen," ujarnya di hadapan jamaah Shalat Tarawih di Masjid Raya Mujahidin, Minggu (5/6/2016).

Disematkannya Pontianak sebagai kota Islami oleh Maarif Institute, menurut Sutarmidji, Islami dalam artian semakin meningkatnya keinginan masyarakat dalam menjalankan ajaran agama terutama pemeluk agama Islam. Di sisi lain, umat Islam di Pontianak dinilainya sangat toleran dan menghormati pemeluk agama lainnya. "Artinya, Konstitusi Madinah itu betul-betul terimplementasi dengan baik di sini," ucapnya.

Konstitusi Madinah memuat perjanjian yang mengatur kehidupan antar suku dan pemeluk agama di Madinah supaya hidup rukun. Konstitusi itu disusun oleh Nabi Muhammad, SAW pada tahun 622 Masehi. Midji meminta Konstitusi Madinah itu diterjemahkan dengan bahasa yang mudah dipahami masyarakat. "Supaya di dalam masyarakat yang heterogen ini, Konstitusi Madinah itu mampu menjadi perekat dan membawa kesejahteraan masyarakat Pontianak itu sendiri," imbuhnya.

Dirinya juga mengajak para jamaah untuk meningkatkan amal ibadah serta kualitas ibadahnya. Tantangan umat Islam ke depan semakin hari akan semakin besar, terutama dalam tataran implementasi ajaran-ajaran agama Islam. "Sebagai umat Islam, mari kita berupaya untuk betul-betul bisa menjalankan ajaran agama yang dianut dan kualitas ibadah semakin baik," pungkasnya.

Tulisan: www.pontianakkota.go.id
Gambar: Instagram





Top
Top