Kampung Beting Bakal Ditata, Hilangkan Stigma Negatif Kawasan Merah
31 Mei 2016
Penataan kawasan Kampung Beting, Kelurahan Dalam Bugis, Pontianak Timur tak lama lagi akan dikerjakan pembangunannya. Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menuturkan, untuk pembangunannya, pemkot diberi kucuran dana Rp 16 miliar di tahap pertama dengan fokus pada penataan gertak dan parit.
Apabila semua telah direalisasikan, Edi meyakini ke depan kawasan Beting secara kualitas dan kerapian akan lebih baik dari saat ini. Rencananya pembangunan tahap pertama akan dimulai 2016 secara berkelanjutan. Penataan ini secara berkelanjutan. Total dana dari kementerian Rp 34 miliar. Tahun ini dikucurkan Rp 16 miliar dulu.
Mengenai konsep, dijelaskan Edi, tetap mengacu water front city. Dalam penataannya nanti, tidak ada pembongkaran rumah penduduk. Hanya saja rumah-rumah yang tak layak huni akan direhab agar secara keseluruhan tempat ini enak dilihat. Mengenai perehaban rumah tak layak huni, kebetulan ada programnya. Mengenai akses mobilitasnya, nanti bisa melalui darat dan sungai. Pihaknya juga membuat sanitasi komunal terutama untuk mengatasi persoalan limbah dan sampah di daerah pasang surut, agar tidak mencemari lingkungannya.
Putra Mahkota Istana Kadriah, Syarif Melvin Al Qadrie menyambut baik wacana Pemerintah Kota Pontianak yang melakukan penataan kawasan istana dan Kampung Beting. Apabila kawasan ini telah ditata, diprediksi dapat menghilangkan stigma Beting yang saat ini masih dicap sebagian masyarakat sebagai zona merah. Perlu diketahui, di Beting banyak tokoh masyarakat, ustaz dan ulama terkenal. Namun, akibat perbuatan segelintir oknum kawasan ini justru dicap jelek.
Dalam penataan Beting, ia berharap pemerintah dapat fokus pembangunan barau dan parit. Intinya pembangunan tersebut dapat mengembalikan citra dari asal mula kampung tersebut. Dulu rumah-rumah di Beting berdiri di atas air. Rumah ini dapat naik dan turun mengikuti pasang surut air.
Hal positif lain tambah Pangeran, kawasan Beting dapat jadi salah satu objek wisata bagi wisatawan ketika ke Pontianak. Kesemua itu dapat tercapai dengan syarat, pemerintah dapat mengembalikan nilai budayanya. Untuk ke sini, ada baiknya pemerintah buatkan perahu lancang kuning. Dulu kalau ada tamu dari luar, di bawa menggunakan perahu. Jadi ada dua jalur alternatif yangbisa ditempuh, bisa melalui sungai atau darat.
Tulisan: pontianakpost.com Gambar: Google
|
|